Operasi Hitung Bilangan
ermath.blogspot.co.id - Operasi hitung bilangan merupakan meteri pelajaran matematika pada siswa kelas 4 SD. Nah kali ini ermath akan membahas materi operasi hitung bilangan, semoga setelah mempelajari serta memperhatikan materi yang ada dibawah ini dapat menambah ilmu adik-adik terutama dalam pelajaran matematika.
A. Mengidentifikasi Sifat Operasi Hitung
1. Sifat pertukaran atau komutatif.
a + b = b + a Contoh: 4 + 2 = 2 + 4
Sifat komulatif tidak berlaku pada operasi pengurangan dan pembagian
8 : 2 = 4 dan 2 : 8 = 0,25
2. Sifat pengelompokan atau asosiatif.
(a + b) + c = a + (b + c) Contoh: (2 + 3) + 4 = 2 + (3 + 4)
(a × b) × c = a × (b × c) Contoh: (2 × 3) × 4 = 2 × (3 × 4)
3. Sifat penyebaran atau distributif.
a × (b + c) = (a × b) + (a × c) Contoh: 10 × (2 + 3) = (10 × 2) + (10 × 3)
a × (b – c) = (a × b) – (a × c) Contoh: 5 × (6 – 2) = (5 × 6) – (5 × 2)
3. 7 x (6 x ...) = (7 x 6) x 4
4. ... x ( 5 + 31) = (16 x 5) + (16 x ...)
5. 20 x (14 - ... ) = (... x 14) – ( 20 x 5
- Mengenal Bilangan Ribuan
Bilangan yang terdiri dari 4 angka disebut bilangan ribuan.
Angka Nilai Tempat Nilai Angka
1 Ribuan 1.000
3 Ratusan 300
6 Puluhan 60
5 Satuan 5
Bilangan 1.365 dibaca ”seribu tiga ratus enam puluh lima”. Jika dijumlahkan semua
nilai angka pada kolom ketiga tabel di atas,akan diperoleh bentuk penjumlahan sebagai
1.365 = 1.000 + 300 + 60 + 5
Bentuk penjumlahan dari nilai-nilai angka disebut bentuk panjang dari suatu bilangan.
B. Membandingkan dan Mengurutkan Bilangan
Untuk membandingkan dua bilangan, kita bandingkan masing-masing angka dari kedua
bilangan yang mempunyai nilai tempat sama dimulai dari angka yang paling kiri.
Contoh: 5.438 > 2.532 6.345 > 6.342
C. Perkalian dan Pembagian Bilangan
1. Operasi Perkalian
Contoh :
Rani mempunyai 4 kaleng permen pemberian paman. Setelah dibuka satu kaleng ternyata
berisi 25 permen. Menurut Paman, semua kaleng isinya sama. Berapa banyaknya permen
Rani pemberian paman?
Penyelesaian:
Cara 1 :
Dengan definisi perkalian sebagai penjumlahan yang berulang, maka bentuk perkalian
tersebut dapat kita tuliskan:
4 × 21 = 21 + 21 + 21 + 21 = 84
Cara 2:
Dengan perkalian langsung dapat kita tuliskan 4 × 21 = 21 × 4 (sifat komutatif
perkalian).
21 × 4 = 84
Cara 3: cara bersusun
2 1
4
8 4
Jadi, banyaknya permen Rani pemberian paman adalah 84 permen.
x
- Operasi Pembagian
Pembagian diartikan sebagai pengurangan yang berulang oleh bilangan pembagi terhadap
bilangan yang dibagi. Pembagian dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
a. Pembagian tanpa sisa
Contoh : 20 : 5
20 – 5 = 15
15 – 5 = 10
10 – 5 = 5
5 – 5 = 0
Hasil akhir pengurangan tersebut adalah 0. Pembagian tersebut dinamakan pembagian
tanpa sisa dan pengurangan dilakukan sebanyak empat kali. Jadi dapat dituliskan: 20 :
5 = 4
b. Pembagian Bersisa
Contoh : 20: 6
20 – 6 = 14
14 – 6 = 8
8 – 6 = 2
Hasil akhir pengurangan tersebut adalah 2 (artinya pembagian tersebut bersisa 2).
Pembagian tersebut dinamakan pembagian bersisa dan pengurangan dilakukan
sebanyak tiga kali. Jadi dapat dituliskan: 20 : 6 = 3 (sisa 2) =
dinamakan pecahan campuran.
D. Operasi Hitungan Campuran
- Operasi penjumlahan dan pengurangan adalah setingkat. Urutan pengerjaannya mulai
dari kiri.
- Operasi perkalian dan pembagian adalah setingkat. Urutan pengerjaannya mulai dari
kiri.
- Operasi hitung perkalian dan pembagian harus didahulukan daripada penjumlahan dan
pengurangan.
- Jika dalam operasi hitung campuran terdapat tanda kurung, maka operasi hitung yang di dalamnya dikerjakan paling awal.
Contoh :
a. 695 – 500 + 75 = (695 – 500) + 75
b. 450 : 75 × 16 = (450 : 75) × 16
= 195 + 75
= 270
= 6 × 16
= 96
c. 196 – 5 × 25 = 196 – (5 × 25)
d. (640 + 360) : 10 = (640 + 360) : 10
= 196 – 125
= 71
= 1.000 : 10
= 100
E. Pembulatan dan Penaksiran
1. Pembulatan Bilangan
a. Pembulatan bilangan satuan terdekat.
Perhatikan angka pada persepuluhan (di belakang koma).
- Jika angka tersebut kurang dari 5 (1, 2, 3, 4), maka bilangan dibulatkan ke bawah.
- Jika angka tersebut paling sedikit 5 (5, 6, 7, 8, 9), maka bilangan dibulatkan ke atas.
Contoh: 1,3 dibulatkan menjadi 1
Contoh : 3,6 dibulatkan menjadi 4
b. Pembulatan bilangan puluhan terdekat.
Perhatikan angka pada satuan.
- Jika angka tersebut kurang dari 5 (1, 2, 3, 4), maka bilangan dibulatkan ke bawah.
- Jika angka tersebut paling sedikit 5 (5, 6, 7, 8, 9), maka bilangan dibulatkan ke atas.
Contoh: 72 dibulatkan menjadi 70
Contoh : 47 dibulatkan menjadi 50
2. Menaksir Hasil Operasi Hitung Dua Bilangan
Ada tiga macam cara menaksir hasil operasi hitung, yaitu taksiran atas, taksiran bawah,
dan taksiran terbaik.
a. Taksiran Atas
Taksiran atas dilakukan dengan membulatkan ke atas bilangan-bilangan dalam operasi
hitung.
Contoh :
Tentukan hasil dari operasi hitung 22 × 58.
Penyelesaian :
Karena taksiran atas, maka setiap bilangan dibulatkan ke atas.
22 dibulatkan ke atas menjadi 30
58 dibulatkan ke atas menjadi 60
Jadi, taksiran 22 × 58 adalah 30 × 60 = 1.800
b. Taksiran Bawah
Taksiran bawah dilakukan dengan membulatkan ke bawah bilangan-bilangan dalam
operasi hitung bilangan.
Contoh:
Tentukan hasil taksiran bawah dari operasi hitung 22 × 58
Penyelesaian:
Karena ini taksiran bawah, maka bilangan dibulatkan ke bawah.
22 dibulatkan ke bawah menjadi 20
58 dibulatkan ke bawah menjadi 50
Jadi, taksiran 22 × 58 adalah 20 × 50 = 1.000
c. Taksiran terbaik dilakukan dengan membulatkan bilangan-bilangan dalam operasi
hitung menurut aturan pembulatan.
Contoh:
Tentukan hasil taksiran terbaik dari operasi hitung 22 × 58
Jawab:
22 menurut aturan pembulatan dibulatkan menjadi 20
58 menurut aturan pembulatan dibulatkan menjadi 60
Jadi, taksiran 22 × 58 adalah 20 × 60 = 1.200
Demikianlah ulasan materi mengenai operasi hitung bilangan, selamat belajar adik-adik. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan ilmu matematika adik-adik semua agar dapat mudah menyelesaikan latihan-latihan soal.
0 comments:
Post a Comment